DREAM RIDE -- SUPERMOTO INDONESIA EASTPEDTION
Tidak pernah dibayangkan sebelumnya bahwa saya telah mewujudkannya untuk riding di tanah nan indah ini, FLores. Negeri dongeng yang telah diceritakan oleh para pelancong diseantero dunia. Tanah yang selalu kami mimpikan sejak 6 tahun yang lalu untuk dijelajahi khususnya dengan sepeda motor. Bersama teman-teman yang memiliki visi dan misi yang sama meniti putaran demi putaran roda sepeda motor.
Perjalanan ini menjadi perjalanan terhebat kami, paling tidak dalam 5 tahun terkarhir. Menempuh 2180 km, melintasi 3 selat, mengunjungi 2 Taman Nasional: Taman Nasional Komodo dan taman Nasional Kelimutu. Disamping itu hal terunik dari perjalanan ini adalah kami tidak hanya melewati jalur utama trans flores yang hanya di dominasi oleh aspal halus dengan rintangan berupa tikungan dan tanjakan tajam. Melainkan kami juga menjelajahi jalur utara Flores Antara Mbay-Riung-Pota-Reo-Rego-Terang sampai ke Labuan Bajo.
Perjalanan ini menjadi perjalanan terhebat kami, paling tidak dalam 5 tahun terkarhir. Menempuh 2180 km, melintasi 3 selat, mengunjungi 2 Taman Nasional: Taman Nasional Komodo dan taman Nasional Kelimutu. Disamping itu hal terunik dari perjalanan ini adalah kami tidak hanya melewati jalur utama trans flores yang hanya di dominasi oleh aspal halus dengan rintangan berupa tikungan dan tanjakan tajam. Melainkan kami juga menjelajahi jalur utara Flores Antara Mbay-Riung-Pota-Reo-Rego-Terang sampai ke Labuan Bajo.
Jalur utara ini belum banyak diketahui oleh para pengembara. Mungkin Riung yang lebih terkenal, karena wisata 17 pulau dan Komodo Riungensisnya dibanding tempatlainnya. Bahkan tidak sedikit dari penduduk lokal yang menyarankan kami untuk tidak melintasi jalur tersebut. Dianggap tidak ada di peta, putus, rusak parah dan minim fasilitas. Hal ini bisa jadi sangat berbahaya jika terjadi masalah pada kendaraan kami. Namun berbekal tekad yang kuat kami tetap melaluinya.
Dalam sebuah petualangan adventure persiapan menjadi faktor yang sangat penting. Bukan hanya modal berani tetapi konyol. Sejak Desember 2015, setidak nya team melalukan pertemuan sedikitnya 4 kali. Kami juga melakukan riding untuk penyesuaian gaya berkendara sebanyak 2 kali dengan pilihan destinasi Cidahu via Cianten dan puncak via Gunung Pancar. Pilihan rute ini dianggap mewakili jenis jalan yang ada di Sumbawa dan Flores. Hal ini menjadi sangat penting karena individu berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, sehingga wajib untuk di kawinkan.
Kami juga melakukan beberapa koordinasi. Dengan pihak Kombat (Komodo Motorbike Adventure Trail) untuk lokasi jalur utara, kadex ramayadi yang beberapa bulan sebelumnya melintasi jalur utara bersama tim Ring of Fife Adventure (ROFA), family di Labuan Bajo untuk cuaca serta family yang juga anggota kepolisian mengenai keamanan dan kriminalitas di sepanjang jalur.
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur memiliki Karakter yang berbeda-beda. Jika di Lombok, jalurnya cukup lebar, pemandangan alamnya indah dengan Gunung Rinjani yang selalu mengikuti setiap saat. Namun karena masyarakat cukup padat dan jika melintasi jalur tengah kita akan melewati banyak pasar tradisional. Maka kecepatan akan berkurang cinderung macet dan harus berhati-hati. Kami menyarankan untuk melitasinya pada waktu subuh karena lebih sepi dan ketika matahari terbit, itu endes banget…
Begitu juga ketika memasuki Sumbawa. Jalurnya lebar, panjang dengan aspal yang halus dan sepi dari pengendara lain. Namun harus tetap berhati-hati karena banyak hewan ternak seperti kuda, kerbau, kambing yang melintasi jalan secara tiba-tiba. Jalanan yang enak sering membuat kita terlena, namun tetap harus berhati-hati karena dibeberapa titik banyak terdapat kerikil di sisi jalan. Akan sangat membahayakan. Ketika kami memasuki kota Bima malam hari dan menuju Kabupaten Paling timur di pulau ini, Sape, kami beberapa kali diingatkan oleh penduduk bahwa di jalur tersebut rawan kriminalitas, perampokan serta perampasan, lebih baik untuk tetap berkendara dalam satu group.
Makin ke timur kondisi jalan semakin sepi. Tikungan kanan dan kiri terus menerus bersautan. Disertai tanjakan dan turunan yang tak pernah habis. Kondisi jalan masih dalam kondisi bagus, namun menyempit dan terkadang berkerikil. Di beberapa titik terdapat bekas longsoran menyisakan tanah liat. Dan yang terparah berada di KM 17 dari Kota Ende. Longsoran lama disambut dengan longsoran baru. Sehingga jika siang hari pasti terjadi kemacetan panjang. Untungnya kami melewatinya waktu subuh.
Jalur utara Flores pun memiliki karakter yang berbeda. Kondisi jalan merupakan aspal rusak, berlumbang dan kumbangan, batu susun, kerikil, tanah kering dan tanah basah serta benar-benar offroad. Namun jalur utara ini pemandangan sangat indah. Jika di jalur trans di dominasi oleh jalur pegunungan, jalur utara ini di pinggir pantai. Dengan pemandangan pulau-pulau tandus khas wallacea menghiasi sepanjang jalan.
Disepanjang jalur flores nuansa katholik sangat kental. Apalagi ketika kami disana baru beberapa hari Selepas Hari Raya Paskah. Masyarakat masih dalam kondisi hikmad merayakannya. Gereja-gereja tua berdiri tegak menjagai kota-kota yang penuh dengan nilai historis. Masyarakatnya damai dan sangat ramah, anak-anak kecil berlarian, melambaikan tangan serta melemparkan senyum kepada rombongan yang lewat. Tidak segan-segan rumahnya dijadikan tempat kami beristirahat, sekedar masak mie, telor ceplok atau sekedar putar kopi. Jujur, tulus tampa pamrih. Setidaknya hal itulah yang kami rasakan selama berada di Flores. Sungguh modal dasar dalam pembangunan pariwisata. Masyarakat yang ramah di dukung dengan alam dan budaya yang indah.
Kami berkendara siang dan malam. Saat terik maupun hujan. Cuaca tak menentu menuntut kita harus terus dalam keadaan fit. Konsumsi vitamin dan makanan sehat jelas diperlukan, agar petualangan berjalan sesuai dengan rencana. Meskipun alternatif 2nd rider tetap kita persiapan.
Kami menyadari belum banyak yang kami kunjungi di kepulauan ini. Namun roda harus berputar dan tetap berjalan. Maju terus ke depan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Kami menyadari belum banyak yang kami kunjungi di kepulauan ini. Namun roda harus berputar dan tetap berjalan. Maju terus ke depan sesuai dengan apa yang direncanakan.
rute: Lombok Tengah, Pelabuhan Khayangan, Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Besar, Dompu, Bima, Pelabuhan Sape, Labuan Bajo, Ruteng, Aimere, Bajawa, Ende, Moni, Kelimutu, Mbay, Riung, Pota, Rego, Terang, Pacar, Labuan Bajo, Sape, Sumbawa, Lombok, Bali
8 Hari, 7 Rider, 6 Bike
25 Maret - 1 April 2016
See u next trip…SULAWESI
See u next trip…SULAWESI
Special Thanks to
Allah SWT; keluarga kami; atasan kami; SUPERTEAM papa KECE: Papa Kirana (ilham), Papadot (ditto), Papa Barra (iwan), Papa Aira (sadam), Papa ibas (Dude), Papa Raka (Wahyu), dan Papa Charissa (igor) you are the best…I love u all; om Rio Soedjak yang terus pantau kami selama perjalanan, om Budi dan Tim Kombat, kadex ramayadi atas saran2nya, Om Johanes di Aimere, James di Kelimutu, Penduduk local di Desa Terang, om Aco dan mama Rangga, Iwan bom2 dan Yean yang terusn pantau cuaca dan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu…terima kasih semuanya.
(iam.red)
Kereeennnb ajiiiipppppp
BalasHapushttp://iamuaz.blogspot.co.id/2016/04/jalur-utara-flores-supermoto-indonesia.html?m=1
HapusMakasih om
BalasHapusMas Wahyu dan Tim keren. Thanks sharingnya
BalasHapusMas Wahyu dan Tim keren. Thanks sharingnya
BalasHapusMakasih om
Hapushttp://iamuaz.blogspot.co.id/2016/04/jalur-utara-flores-supermoto-indonesia.html?m=1
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLuar biasa brader
BalasHapusMakasih om Hendrix
Hapushttp://iamuaz.blogspot.co.id/2016/04/jalur-utara-flores-supermoto-indonesia.html?m=1
HapusLebay dikit Gpp ya om,tapi asli koq gw merinding yah baca kata2 lu om,meskipun gw agak sedikit iri sama kalian tapi gw sangat bangga dan senang punya teman seperti kalian.Dan yang paling penting adalah "SUPERMOTO INDONESIA" Punya cerita #easpedition,lanjutkan Perjalanan kalian kawan dan semoga selalu diberikan kesehatan Rohani dan Jasmani Oleh Allah SWT. Amien
BalasHapusMakasih om yanuar...mudah2an ini bukan yg terakhir untuk tulisan #easpedition...heheheh
HapusMakasih apresiasinya om...God bless u...
Semoga ada expedisi expedisi selanjutnya....
http://iamuaz.blogspot.co.id/2016/04/jalur-utara-flores-supermoto-indonesia.html?m=1
HapusBikin ngiriiiiiiiii!!!! ������
BalasHapusTerima kasih om
Hapushttp://iamuaz.blogspot.co.id/2016/04/jalur-utara-flores-supermoto-indonesia.html?m=1
HapusTulisan berikutnya
Untung sebut beta pung nama, hahhahahah... (rame di kampung...!!!)
BalasHapus