JENIS MOTOR TOURING TERBAIK
Jika kalian bertanya motor apa
sih yang paling cocok untuk touring di Indonesia ini?
Jawabannya pasti akan sangat
beragam. Semua individu pasti ingin motornyalah yang jadi nomor satu. Disini saya
coba menjabarkan bedasarkan sudut pandang saya. No offense tanpa menyudutkan
atau malah mempromosikan jenis atau komunitas terntentu.
Yang pertama, jika ente ga
mempermasalahin soal duit. Maka pakailah jenis motor yang memang diperuntukan
untuk touring. Bukan commuter atau motor sport. Dari segi desain, mesin, rasio
dan aksesoris lainnya memang diciptakan untuk dipergunakan dalam jarak tempuh
yang jauh. Posisi antara stang, footstep dan jok jelas menentukan selama apa
ente kuat berkendara. Juga soal tenaga pada mesin ente. Motor dengan cc lebih
besar tentu akan membuatnya lebih nyaman. Sehingga kita ga perlu putar gas
terlalu dalam yang menyebabkan getaran semakin tinggi. Hal ini juga membuat
mesin tetap dalam rpm rendah namun kecepatan tinggi. Bikin awet mesin.
Sebut saja yang familiar di
Indonesia seperti BMW GS, Yamaha Tenere, Suzuki Vstorm atau bahkan Kawasaki
Versys 650 dan CB500x. motor ini emang diciptain untuk itu. Bahkan untuk boncengan
juga tetep enak ko. Tapi, ada tapinya. Harga jelas ga boong. Beberapa motor
diatas ini dibanderol diatas 100juta. Cukup buat beli Toyota Yaris tahun 2009. Jelas
Cuma jadi mimpi buat ane. Hehehehe
Nah meskipun motor ini diciptain
buat touring jarak jauh, motor ini akan keder kalo ketemu macet, ketemu pasar
dipantura jawa, ketemu belokan-belokan patah seperti di jalur flores, atau lite
offroad kaya di hambalang atau dari reo ke kajong via terang. Si rider butuh
effort lebih untuk mengendalikan motor super berat ini. Soalnya motor ini emang
diperuntukan untuk jalur Eropa dan Amerika yang jalannya cinderung lurus, sepi
dan halus.
Pilihan kedua jatuh pada motor
jenis sport touring kelas 250 cc. Sebut saja inazuma, mt 25, z250 dan tipe
sejenis lainnya. Kenapa cc besar menjadi lebih prioritas di banding yang lain. Jawabannya
udha ane sebutin diatas. Meskinya udah cukup jelas. Namun kekurangannya jenis
ini hanya untuk sipetualang jalanan aspal aja. Sedangkan jalan di Indonesia tidak
semuanya dibangun atas aspal yang bagus dan halus. Malahan banyak tempat indah di
negeri ini yang berada diluar area tersebut. Kalau mau dipaksain sih bisa aja, tinggal
masalah kenyamanan dan tergantung skil si rider serta waktu tempuh yang akan di
capai. Ditambah lagi jika dipaksakan maka lebih tinggi kemungkinan rusak
ditengah jalan.
Yang ketiga masih jenis motor
berbandrol antara 50-100 juta, jatuh pada jenis dualsport. Sebut saja KLX 250, Honda
CRF 250 L atau yang agak mahal ya Yamaha WR250. Jenis motor ini memang special.
Tangguh, lincah, kuat dan bertenaga. Mampu berlari sampai 130km/jam untuk jalan
raya. Dimana kecepatan ini mungkin dianggap rata-rata toleransi untuk keamanan
bagi pengendara maupun lingkungan sekitarnya. Karena rangka yang kokoh makan
jenis ini mampu bermanuver di tikungan-tikungan tajam. Mampu bergerak cepat
diantara tanjakan-tanjakan di pegunungan cicin api Indonesia. Dan enaknya motor
ini dilengkapi kaki-kaki yang semi motocross. Jadi sangat stabil digunakan di
jalan rusak atau makadam.
Sayangnya jenis ini Cuma memiliki
kapasitas tangki yang kecil, mungkin rata 7-10 liter. Itu jelas membuat rider
harus sering bolak-balik pom bensin. Trus gimana ceritanya kalau sedang didalam
perjalanan yang tidak ada penduduk. Yaa jelas musti bawa cadangan bensin. Yang kedua
motor ini jarang yang memiliki jok yang nyaman, atau tidak senyaman jenis
sebelumnya. Hal ini sering menyiksa di dede kecil ente. Panas bahkan semutan. Yang
ketiga jelas ga mungkin buat ente untuk goncengan. Kecuali sangat urgent.
Selanjutnya mungkin jenis motor
yang banyak dipasaran, seperti NVL, P200NS, Tiger, PIO, CB150, BISON atau
sejenisnya. Jenis motor ini selain nyaman, ya jelas sparepart lebih mudah
dibanding motor-motor sebelumnya. Terbatasnya kapasitas mesin dan fungsi jelas
membuat motor ini lebih ekonomis dan lebih massive.
Saran ane kalau mau touring jarak
jauh, pertama gunakannya moto pabrikan. Minimalisasi modifikasi vital pada
kendaraan. Khususnya mesin dan kaki-kaki. Terkadang kita pengen ngebut atau
malah terlihat keren tapi malah nyusahin dijalan. Kedua gunakan jenis motor
bersurat atau street legal. Kita ada dinegara Indonesia yang jelas memiliki aturan
hukum. Yang ketiga lengkapi kendaraan ente dengan spion, sen, lampu penerangan,
lampu belakang dan lainnya untuk membantu ente dijalan.
Bagi yang masih memiliki jenis
motor dengan cc yang kecil. Jangan kecil hati. Semua itu kan tergantung niat. Malah
lebih banyak yang keliling Indonesia dengan cc yang lebih kecil dibanding yang
punya moge. Si moge lebih sering buat ke mall atau mejeng diruang tamu rumah.
Yang penting itu jangan pernah
berhenti berpetualang. Selamat menjelajah.
mantap
BalasHapus